Joan of Arc, atau dikenal sebagai Jeanne d’Arc dalam bahasa Perancis, adalah salah satu tokoh paling ikonik dalam sejarah Perancis. Joan dilahirkan pada 6 Januari 1412 di Domrémy, sebuah desa kecil di timur laut Perancis. Meskipun hidupnya singkat, perannya dalam Perang Seratus Tahun antara Perancis dan Inggris serta pengaruhnya terhadap sejarah Perancis sangat mendalam
Latar Belakang Perang Seratus Tahun
Perang Seratus Tahun (1337-1453) adalah konflik berkepanjangan antara Kerajaan Perancis dan Kerajaan Inggris, yang sebagian besar berkisar pada klaim atas tahta Perancis. Pada awal abad ke-15, Perancis berada dalam situasi kritis. Raja Charles VI mengalami gangguan mental, dan kekuasaan dipegang oleh berbagai faksi bangsawan yang saling bersaing. Pada tahun 1420, Perjanjian Troyes menyatakan bahwa tahta Perancis akan diwariskan kepada Henry V dari Inggris, bukan kepada putra Charles VI, Charles VII
Kehidupan Awal Joan of Arc
Joan dilahirkan di keluarga petani yang religius. Sejak kecil, ia dikenal sebagai anak yang saleh dan sering menghabiskan waktu berdoa di gereja. Pada usia sekitar 13 tahun, Joan mulai mengalami visi yang ia yakini berasal dari Tuhan. Dalam visinya, Saint Michael, Saint Catherine, dan Saint Margaret menyuruhnya untuk membantu Charles VII dan menyelamatkan Perancis dari penjajahan Inggris
Misi Joan of Arc
Pada tahun 1429, Joan, yang saat itu berusia 17 tahun, berhasil mendapatkan audiensi dengan Charles VII. Meskipun awalnya skeptis, Charles terkesan dengan keyakinan dan semangat Joan. Dengan izin raja, Joan memimpin pasukan Perancis ke Orléans, yang saat itu dikepung oleh Inggris. Di bawah komandonya, pasukan Perancis berhasil membebaskan kota tersebut pada Mei 1429, sebuah kemenangan yang mengubah arus Perang Seratus Tahun
Penobatan Charles VII
Setelah kemenangan di Orléans, Joan terus memimpin pasukan dalam serangkaian pertempuran. Salah satu pencapaiannya yang paling signifikan adalah mengawal Charles VII ke Reims, di mana ia dinobatkan sebagai Raja Perancis pada 17 Juli 1429. Penobatan ini memperkuat klaim Charles atas tahta dan meningkatkan semangat juang pasukan Perancis
Penangkapan dan Pengadilan Joan of Arc
Namun, keberhasilan Joan tidak bertahan lama. Pada Mei 1430, ia ditangkap oleh pasukan Burgundia, sekutu Inggris, di Compiègne. Joan kemudian diserahkan kepada Inggris dan diadili di Rouen dengan tuduhan bid’ah dan mengenakan pakaian pria. Meskipun bertahan dengan gagah berani selama persidangan, ia dinyatakan bersalah dan dijatuhi hukuman mati. Pada 30 Mei 1431, Joan of Arc dibakar hidup-hidup di alun-alun kota Rouen
Kanonisasi dan Warisan Joan of Arc
Lima belas tahun setelah kematiannya, Paus Calixtus III memerintahkan penyelidikan ulang terhadap persidangan Joan, yang akhirnya membebaskannya dari semua tuduhan dan menyatakannya sebagai martir. Pada tahun 1920, Joan of Arc dikanonisasi oleh Gereja Katolik Roma dan diakui sebagai santo
Joan of Arc kini dihormati sebagai pahlawan nasional Perancis dan simbol keberanian serta kesetiaan. Kisahnya telah menginspirasi berbagai karya seni, sastra, dan film. Keberaniannya dalam menghadapi kesulitan dan keyakinannya pada misi yang ia yakini berasal dari Tuhan terus menginspirasi generasi demi generasi
Kesimpulan
Joan of Arc adalah sosok yang melampaui batas waktu dan tempat. Dari seorang gadis desa sederhana hingga menjadi pemimpin militer yang dihormati, perjalanan hidupnya penuh dengan keberanian, pengorbanan, dan keteguhan hati. Sebagai pahlawan Perancis, warisannya tetap hidup dalam sejarah dan budaya Perancis, mengingatkan kita akan kekuatan semangat manusia dalam menghadapi tantangan terbesar
Kata Kunci: Joan of Arc, Sejarah Perancis, Perang Seratus Tahun, Pahlawan Nasional Perancis, Jeanne d’Arc
Dengan menyajikan sejarah Joan of Arc dengan detail, artikel ini diharapkan dapat meningkatkan pemahaman pembaca tentang peran pentingnya dalam sejarah Perancis dan menginspirasi dengan keberaniannya yang luar biasa
